Perampokan Minimarket Jadi Tren Selama Ramadan  

Editor

Zed abidien

ilustrasi perampokan
ilustrasi perampokan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya Inspektur Jenderal Tito Karnavian mengatakan perampokan minimarket meningkat trennya selama Ramadan. Untuk mengatasi, kata Tito, ia telah meminta seluruh kapolres untuk membentuk tim khusus.

"Tim ini yang akan bergerak untuk menangani kasus kejahatan terutama kejahatan jalanan," kata dia, Selasa, 30 Juni 2015.

Perampokan minimarket umumnya terjadi pada minimarket yang buka 24 jam. Perampokan terjadi pada malam hari saat keadaan lingkungan sekitar minimarket mulai sepi. "Perampokan minimarket ini yang menempati posisi teratas akhir-akhir ini," kata dia.

Kasus teranyar adalah perampokan minimarket Alfamidi, di daerah Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat. Kejadian itu terjadi pada Senin, 29 Juni 2015, pukul 00.58. Pelaku menodong karyawan yang saat itu hendak menutup minimarket dan menggiring dua karyawan Alfamidi bernama Mardiko dan M. Andriayansah, ke arah meja kasir. Pelaku berhasil membawa kabur uang sebesar Rp 3 juta dari meja kasir.

Kapolsek Cengkareng Komisaris Sutarjono menuturkan sudah mengantongi identitas lima perampok. Namun, ia tak menjelaskan secara rinci identitas kelima perampok yang merampok minimarket yang terletak di Jalan Kapuk Raya RT 005 RW 011, Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat.

Selain perampokan minimarket, Tito menyebutkan bajing loncat dan kejahatan menggunakan senjata api juga mulai marak. "Tiga kasus ini yang sangat mencolok di Ibu Kota," kata dia. Untuk itu, ia menuturkan akan memperketat keamanan saat Ramadan dan Idul Fitri.

DINI PRAMITA