Di Mekah, Semua Masjid Dibebaskan dari Pengemis  

Kaum muslimin dan calon haji melakukan sholat di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, pada 27 September 2014. REUTERS/Muhammad Hamed
Kaum muslimin dan calon haji melakukan sholat di Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, pada 27 September 2014. REUTERS/Muhammad Hamed

TEMPO.CO, Mekah - Otoritas Kerajaan Arab Saudi menahan 324 orang dalam operasi penertiban selama sebulan ini lantaran mengemis dan melakukan kegiatan ilegal di Mekah.

Menurut laporan yang disampaikan Gubernur Mekah Pangeran Khaled Al-Faisal, mereka menahan 324 orang, yang terdiri atas 180 pedagang menggunakan kereta dorong dan 144 pedagang kaki lima dari berbagai bangsa.

Mohammed Al-Ghamdi, Wakil Presiden Komite Lapangan Melawan Praktek Negatif, mengatakan pihaknya telah memonitor kegiatan para pedagang ilegal dan pengemis itu selama satu tahun. Dia menjelaskan perlu diambil tindakan tegas untuk mengeliminasi aktivitas ilegal sesuai arahan Pengeran dengan mengintensifkan operasi selama musim umrah dan haji. "Alhamdulillah, praktek buruk khususnya mengemis secara signifikan menurun bila dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya," ucap Al-Ghamdi.

Selama bulan suci Ramadan, tutur Al-Ghamdi, pekerjaannya difokuskan di kawasan Masjidil Haram. Petugas di kawasan ini dibagi menjadi dua bagian, yakni bertugas memonitor aksi negatif dan menyampaikan imbauan kepada para pelanggar.

Selain kegiatan tersebut, Al-Ghamdi mengatakan, mereka juga memberikan perhatian kepada para penyandang sakit mental untuk diambil aksi nyata. Pada sepuluh hari pertama Ramadan, Komite yang dipimpin Al-Ghamdi telah membagikan 162 pakaian, 5.000 mainan anak-anak, 31 ribu kereta dorong, 44 ribu galon air, 80 sepeda, dan 60 ribu barang lainnya.

ARAB NEWS | CHOIRUL AMINUDDIN