Tukar Uang Baru, Waspada Uang Palsu  

Editor

Kurniawan

Ilustrasi mata uang Rupiah. TEMPO/Aditia Noviansyah
Ilustrasi mata uang Rupiah. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.COMalang - Masyarakat diminta untuk waspada dalam menukarkan uang pecahan baru lantaran dikhawatirkan penukaran uang pecahan baru akan meningkatkan peredaran uang palsu. Apalagi mengingat saat ini marak penukaran uang pecahan baru di sepanjang jalan utama di Malang.

"Waspada saat menukarkan uang pecahan baru," kata Kepala Bank Indonesia Malang Dudi Herawadi, Sabtu, 27 Juni 2015. Masyarakat diminta menukarkan uang pecahan baru di gerai yang ditunjuk, yang meliputi 32 cabang perbankan dan 37 cabang bank perkreditan rakyat.

Selain di lokasi itu, kata Dudi, adalah tempat penukaran tak resmi. Di lokasi resmi, nilai uang penukaran uang baru sesuai dengan uang yang disetorkan. Ini berbeda di tempat yang tak resmi, yang selain rawan diselipi dengan uang palsu, masyarakat juga harus memberi uang tambahan untuk penukaran.

Masyarakat juga diminta untuk membelanjakan uang dengan bijak dan memperlakukan uang dengan baik, seperti tak meremas, melipat, mencoret dan melubangi uang kertas. "Agar usia atau masa edar uang lebih lama," kata Dudi.

Bank Indonesia Malang menyediakan uang baru dengan berbagai pecahan sebanyak Rp 3,5 miliar. Jumlah uang yang ditukarkan meningkat 25 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Penukaran bisa dilakukan mulai 6-15 Juli 2015.

EKO WIDIANTO