Jelang Lebaran, Penumpang Kereta Tanah Abang Tembus 150 Ribu  

Penumpang menunggu Commuter Line  di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, 30 Maret 2015. TEMPO/Iqbal Ichsan
Penumpang menunggu Commuter Line di Stasiun Tanah Abang, Jakarta, 30 Maret 2015. TEMPO/Iqbal Ichsan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Stasiun Tanah Abang Jajat Sudrajat memprediksi jumlah penumpang kereta api listrik (KRL) stasiun Tanah Abang, menjelang lebaran menembus angka 150 ribu penumpang.

"Dari sekarang juga mulai terlihat, tapi paling kentara sepekan sebelumnya," ujarnya saat dikonfirmasi, Senin, 22 Juni 2015.

Stasiun yang berada di kawasan perdagangan grosir pakaian terbesar di Asia Tenggara, Pasar Tanah Abang, aktifitasnya terbilang paling padat dibanding stasiun lainnya di wilayah Jakarta. Ratusan ribu orang hilir mudik tiap hari menggunakan jasa kereta KRL stasiun.

"Memang paling banyak yang ke pasar, sebagiannya bekerja," kata dia.

Saat ini, menjelang sepekan puasa berlangsung, rata-rata penumpang mendekati 100-110 ribu per hari. Angka itu naik sekitar 10-20 persen dibanding sebelumnya yang berada di angka 75-80 ribu per hari.

"Apalagi kalau Senin-Kamis angkanya bisa lebih dari itu sebab ada pasar Tasik," ujarnya. Bahkan Senin pekan lalu atau menjelang puasa tiba ujar dia, jumlah penumpang mencapai 136 ribu hingga penutupan pukul 21.00.

Jajat menyatakan, saat ini jam keberangkatan kereta di stasiun Tanah Abang terbilang padat, mulai per lima menit sekali, tujuh menit hingga 15 menit sekali untuk setiap keberangkatan, namun derasnya penumpang, menyebabkan penumpukan penumpang tidak terhindarkan.

"Caranya ya kami urai melalui buka tutup pintu masuk stasiun agar penumpang bisa lancar," papar dia.

Bahkan khusus jam-jam tertentu, seperti jam pulang kerja, belasan ribu penumpang terpaksa rela menumpuk di stasiun akibat minimnya gerbong yang tersedia.

"Sebenarnya jam keberangkatan ini sudah maksimal, tapi bagaimana lagi kalau pada satu waktu penumpangnya datang bersamaan," ungkap dia.

Untuk mengantisipasi semakin besarnya antrian penumpang di stasiun, Ia telah menambah empat loket penjualan karcis serta penambahan gate keluar masuk.

"Yang paling mudah itu, sebab jika tetap dibiarkan penumpangnya bakal terus bertambah," ujarnya.

Selain itu, Jajat meminta agar penumpang yang akan belanja ke pasar, bisa mensiasati jadwal keberangkatan dengan tidak berbarengan dengan penumpang lain pada saat jam kerja.

"Minimal berangkat di atas jam kerja dan pulang lebih dulu dari jam kantor," kata dia.

JAYADI SUPRIADIN