Dilarang Sweeping, Ini Pesan FPI buat Polisi

Gubernur Versi Front Pembela Islam (FPI), Fahrurrozi Ishak memberikan orasinya saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Balaikota Jakarta, 1 Desember 2014. Gerakan Maysrakat Jakarta (GMJ) dan FPI berunjuk rasa untuk meminta Ahok turun dari jabatannya. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO
Gubernur Versi Front Pembela Islam (FPI), Fahrurrozi Ishak memberikan orasinya saat menggelar aksi unjuk rasa di depan Balaikota Jakarta, 1 Desember 2014. Gerakan Maysrakat Jakarta (GMJ) dan FPI berunjuk rasa untuk meminta Ahok turun dari jabatannya. M IQBAL ICHSAN/ TEMPO

TEMPO.COMakassar - Ketua Front Pembela Islam (FPI) Makassar Agus Salim meminta kepolisian memberikan jaminan rasa aman dan nyaman bagi umat muslim dalam menunaikan ibadah selama Ramadan. Dengan begitu, organisasi masyarakat pun tidak perlu melakukan sweeping, seperti yang dikhawatirkan polisi.

Larangan bagi ormas menggelar aksi sweeping, menurut Agus, memiliki konsekuensi bagi aparat untuk menjamin tak ada gangguan selama Ramadan. "Kami bisa tagih komitmen polisi itu. Kami tak masalah dilarang sweeping, tapi polisi mesti menjaga jangan sampai ada kegiatan yang melukai hati umat muslim," ucap Agus, Selasa, 16 Juni 2015.

Beberapa potensi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) diminta pihaknya agar segera diberantas, antara lain aksi balap liar dan main petasan. Di samping itu, peredaran minuman keras dan keberadaan tempat hiburan malam "bandel" mesti terus dipantau.

LIHAT: JADWAL IMSAK DAN SHOLAT RAMADAN 2015

Berdasarkan pengamatannya dalam beberapa tahun terakhir, gangguan keamanan dan ketertiban yang paling meresahkan adalah petasan dan balap liar. "Kalau minuman keras paling tinggal 1-2 kasus. Begitu juga THM (tempat hiburan malam) sudah agak tertib. Yang paling mengganggu itu mercon yang dibunyikan saat lagi ceramah atau salat," kata Agus.

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Inspektur Jenderal Anton Setiadji menyatakan pihaknya akan berusaha menciptakan situasi kondusif selama Ramadan. Karena itu, ormas tak perlu melakukan pengamanan yang bukan wewenangnya. "Tidak ada sweeping oleh ormas. Saya perintahkan tindak tegas kalau ada," ujar Anton.

Anton mengatakan pihaknya akan mengerahkan aparat Sabhara dan Brimob guna menindak aksi razia yang dilakukan ormas. Penggerebekan ke tempat hiburan malam bandel serta tempat penjualan petasan dan minuman keras ditegaskannya bukan tugas ormas. "Kami tangkapi kalau ngotot mau sweeping," tutur Anton.

TRI YARI KURNIAWAN