Sidang Isbat, Begini Penentuan Awal Puasa

Warga mempersiapkan alat teropong untuk melihat hilal dari atas masjid, tanda awal bulan suci Ramadan di Jakarta, 27 Juni 2014. (Ed Wray/Getty Images)
Warga mempersiapkan alat teropong untuk melihat hilal dari atas masjid, tanda awal bulan suci Ramadan di Jakarta, 27 Juni 2014. (Ed Wray/Getty Images)

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin mengatakan penentuan awal Ramadan akan diawali dengan pemaparan posisi hilal. Sebanyak 10 titik rukyat di seluruh Indonesia akan menjadi dasar penentuan awal puasa.

"Tak hanya posisi di dalam negeri, nanti juga akan ada pemaparan dari pakar astronomi ‎tentang posisi hilal di negara tetangga," kata Lukman sebelum melakukan sidang isbat di Kementerian Agama, Selasa, 16 Juni 2015.

Menurut Lukman, sidang baru akan dimulai setelah Magrib. Ketika ditanya apakah awal puasa akan serentak, Lukman tak bisa memastikan. Menurut dia, semua tergantung sidang isbat hari ini. "Makanya ini kan nanti dilihat dulu."

Selain perwakilan dari berbagai organisasi Islam, sidang isbat juga rencananya dihadiri oleh perwakilan negara tetangga. Pada ruang sidang tampak sudah disediakan tempat khusus bagi para wakil negara sahabat, antara lain Iran, Maroko, Brunei Darussalam, Malaysia, dan Inggris.

Kementerian Agama hari ini akan menggelar sidang isbat guna menentukan dimulainya awal Ramadan 1436 Hijriah. Sidang digelar di gedung Kementerian Agama Republik Indonesia, Jalan Muhammad Husni Thamrin Jakarta.

Muhammadiyah sudah menetapkan awal hari dimulainya puasa tahun 2015 atau 1 Ramadan 1436 Hijriah jatuh pada Kamis Pon, 18 Juni 2015. Ketetapan itu sesuai dengan maklumat pengurus pusat Muhammadiyah kepada warganya yang sudah disebarkan ke pengurus-pengurus di daerah.‎

Muhammadiyah juga sudah menetapkan Hari Raya Idul Fitri 2015, yakni 1 Syawal 1436 H jatuh pada Jumat Pahing, 17 Juli 2015. Sebab, ijtimak menjelang Syawal 1436 Hijriah terjadi pada Kamis, 16 Juli 2015, pukul 03.26 WIB.

FAIZ NASHRILLAH‎‎

LIHAT: JADWAL SHOLAT RAMADAN 2015