Ramadan dan Lebaran di Sumatera Barat, Kebutuhan Uang Rp 4,2 Triliun

Ilustrasi uang rupiah. TEMPO/Subekti
Ilustrasi uang rupiah. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Padang - Perwakilan Bank Indonesia Sumatera Barat memperkirakan kebutuhan uang kartal selama Ramadan hingga hari raya Idul Fitri tahun ini mencapai Rp 4,2 triliun.

Kepala Perwakilan BI Sumatera Barat Puji Atmoko menjelaskan, jumlah kebutuhan uang pada Ramadan dan Lebaran tahun ini lebih banyak dibanding Ramadan dan Lebaran tahun lalu yang mencapai Rp 2,7 triliun.

Menurut dia, kebutuhan uang kartal untuk Ramadan dan Lebaran tahun ini bertambah karena meningkatnya kegiatan ekonomi masyarakat Sumatera Barat. Di antaranya untuk kebutuhan mudik, yang dikenal dengan istilah "pulang basamo", dan pertambangan.

"Selain itu, peningkatan kebutuhan uang disebabkan oleh implementasi kebijakan penukaran uang melalui perbankan umum dan bank perkreditan rakyat di seluruh wilayah Sumatera Barat," kata Puji, Selasa, 16 Juni 2015.

Kebutuhan uang Rp 4,2 triliun didominasi uang pecahan Rp 100 ribu, Rp 50 ribu, dan Rp 20 ribu senilai Rp 3,98 triliun atau 94 persen. Sedangkan 6 persen sisanya atau senilai Rp 261,9 miliar berupa pecahan Rp 10 ribu ke bawah.

Puji mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan bagi masyarakat selama Ramadan dan Lebaran, BI Sumatera Barat menyiapkan uang kartal senilai Rp 5,45 triliun. “Jumlah itu cukup untuk memenuhi kebutuhan uang masyarakat, baik dari jumlah nominal maupun pecahan yang dibutuhkan," ujarnya.

Puji menjelaskan BI Sumatera Barat juga akan mendirikan Posko Lebaran, sehingga pelayanan kas lancar.

Posko Lebaran, menurut Puji, akan berfungsi sebagai tempat menganalisis data dan memonitor pelayanan kas selama Ramadan dan Lebaran 2015.

ANDRI EL FARUQI