Polisi Minta Ormas Tak Sweeping, Apa Kata FPI?

Sejumlah massa ormas Islam saat melakukan sweeping dan sosialisasi penutupan tempat hiburan, di kawasan lokalisasi Dolly, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (17/7). Sosialisasi ini sebagai anjuran penutupan tempat hiburan malam menyambut bulan Ramadan. TEMPO/Fully Syafi
Sejumlah massa ormas Islam saat melakukan sweeping dan sosialisasi penutupan tempat hiburan, di kawasan lokalisasi Dolly, Surabaya, Jawa Timur, Selasa (17/7). Sosialisasi ini sebagai anjuran penutupan tempat hiburan malam menyambut bulan Ramadan. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kepolisian Resor Jakarta Barat Komisaris Besar Rudy Heriyanto Adi Nugroho meminta organisasi masyarakat tak mengadakan sweeping saat Ramadan. Tujuannya supaya tercipta kondisi yang kondusif selama Ramadan.

"Jangan ada sweeping, kalau ada akan ditindak tegas karena telah berbuat kriminal," kata Rudy, Senin, 15 Juni 2015.

Dia mengimbau masyarakat yang menemukan pelanggaran selama Ramadan segera melaporkan ke polisi. "Biar kami menindak," kata dia. Rudy mengatakan tak segan untuk menindak tegas ormas yang melakukan sweeping dan bertindak anarkis.

Menanggapi pernyataan itu, tokoh Front Pembela Islam Jakarta Barat Fahrrurozy mengatakan akan mengikuti instruksi kepolisian. "Saya ikuti saja prosedur yang berlaku," kata dia.

Selama Ramadan, dia melanjutkan, FPI akan ikut menjaga wilayah Jakarta Barat. Hanya saja, dia berjanji akan terus berkoordinasi dengan kepolisian setempat.

Namun, bila FPI tak ditanggapi atau pelanggar tetap membandel, mereka menyatakan akan turun tangan. "Kami akan bertindak tegas juga (sweeping) kalau ada pelanggaran tapi bandel," kata Fahrurrozy, 40 tahun.

Dia mengibaratkan pengawasannya seperti mengasuh anak kecil. "Jika anak kecil sudah diberitahu tapi terus bandel, sebagai orangtua apa yang harus dilakukan?" kata dia.

DINI PRAMITA

LIHAT: JADWAL SHOLAT RAMADAN 2015