TEMPO.CO, Subang -Sebuah sepeda motor dan pengemudinya terlindas Bus Setia Negara E 7912 WY pengangkut pemudik lebaran jurusan Jakarta-Kuningan di "Jalur Tengkorak" Pantai Utara Sukamandi, Subang, Jawa Barat.
Kondisi sepeda motor diketahui ringsek dan pengemudinya Ari, 38 tahun, warga Kampung Sarengseng. Desa Gempolsari, Patolbeusi, Subang, tewas seketika dengan kondisi mengenaskan.
Keterangan yang dihimpun Tempo, Rabu, 23 Juli 2014, meyebutkan, peristiwa kecelakaan maut yang terjadi menjelang tengah hari H-5 menjelang lebaran di depan kantor bank BTPN tersebut terjadi gara-gara Ari yang akan menyeberangi jalan kurang berhati-hati.
Sepeda motor yang dikemudikannya dari bahu jalan sempat sersangkut aspal dan saat berhasil masuk badan jalan sekonyong-konyong bus Setia Negara dari arah Jakarta dengan kecepat tinggi menabraknya.
"Sopir sempat berusaha meghindar dengan membanting stir ke arah kanan hingga menabrak pembatas jalan, tapi, tak berhasil dan keburu menubruk sepeda motor," ujar saksi mata, Nasir, warga Patokbeusi.
Korban tewas lalu dievakuasi petugas Satlantas Polres Subang ke Puskesmas Ciasem dan bangkai sepeda motornya diamankan ke mapolsek Ciasem.
Akibat peristiwa kecelakaan tersebut, jalur Pantura Sukamandi yang mulai dipadati arus mudik tersebut mengalami kemacetan hingga 2 kilometer. Tapi, setelah polisi berhasil mengevakuasi korban dan sepeda motor dari lokasi kejadian, kondisi arus kendaraan kembalai cair.
Kepala Satlantas Polres Subang, AKP. Bariu Bawana, mengatakan, pihaknya kini tengah fokus melakuka penelidikan ihwal musabab yang menjadi pemantik terjadinya kecelakaan.
"Kami masih memeriksa sopir dan sejumlah saksi mata, hasilnya belum bisa disimpulkan" ujar Bariu.
Ia kembali mengimbau agar para pengguna jalan di jalur Pantura Sukamandi bersikap ekstra hati-hati dalam mengemudikan kendaannya, sebab, jalur terrsebut merupakan salahg satu ruas "Jalur Tengkorak" di Pantura Subang.
NANANG SUTISNA
Terpopuler:
Kekejaman Politikus Cantik Israel pada Rakyat Gaza
Ahok Kaget Prabowo Tolak Pelaksanaan Pilpres
Jenderal Budiman Kerap Tak Seirama dengan Panglima
Marshanda Siap Terima Risiko Lepas Jilbab
Marshanda Tanggalkan Jilbab