Kecelakaan Saat Mudik, Ini Rumah Sakitnya  

Seorang polisi memberhentikan sebuah kendaaran saat operasi bagi kendaraan pemudik di kawsan Pemanukan, Subang, Jawa Barat, (30/07). Pemeriksaan ini untuk menekan angka kecelakaan saat perjalanan mudik lebaran. Tempo/Dian Triyuli Handoko
Seorang polisi memberhentikan sebuah kendaaran saat operasi bagi kendaraan pemudik di kawsan Pemanukan, Subang, Jawa Barat, (30/07). Pemeriksaan ini untuk menekan angka kecelakaan saat perjalanan mudik lebaran. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Satuan Lalu Lintas Polresta Bekasi Kota menggandeng sejumlah rumah sakit untuk melayani korban kecelakaan selama musim mudik Lebaran 2014. "Kami sudah bekerja sama dengan Jasa Raharja untuk seluruh rumah sakit yang dilalui jalur mudik," kata Kasat Lantas Polresta Bekasi Kota Komisaris Heri Ompusungu, Ahad, 20 Juli 2014.

Heri menuturkan rumah sakit yang diajak bekerja sama ialah RS Budi Lestari (Jalan KH Noer Alie), Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bekasi (Jalan Veteran), RS Elisabeth (Jalan Siliwangi), RS Islam Pondok Kopi (Kalimalang, Jakarta Timur), RS Ananda (Jalan Sultan Agung), RS Hosana Medika (Rawalumbu), dan RS Bella (Jalan Juanda).

Menurut Heri, setiap pemudik yang mengalami kecelakaan langsung mendapatkan biaya perawatan di rumah sakit sebesar Rp 10 juta. Apabila biaya perawatan lebih dari yang sudah ditentukan, selebihnya ditanggung pasien. "Ini untuk antisipasi. Kami berharap nol kecelakaan saat mudik, karena pemudik pulang kampung ingin bertemu dengan keluarga."  

Ia memetakan sejumlah titik yang menjadi rawan kecelakaan, di antaranya di Jalan KH Noer Alie dan Siliwangi. Selain itu, terdapat tikungan tajam di Jalan M. Hasibuan, apalagi kerap terjadi genangan air jika hujan. "Infrastuktur jalan sudah bagus. Tinggal kesiapan pengguna jalan," katanya. Sebanyak 25 titik rambu portabel disiapkan sebagai penunjuk arah.

Menurut dia, ada beberapa penyebab terjadinya kecelakaan. Namun yang mendominasi adalah kelalaian pengendara yang tidak mematuhi peraturan lalu lintas. "Petugas kerap memberikan imbauan agar terhindar dari kecelakaan," ujarnya. Berdasarkan catatan, korban yang mendominasi berapa pada usia produktif, yaitu 21-40 tahun.

Selain itu, faktor cuaca juga tak luput menjadi penyebab kecelakaan. Menurut dia, dalam kurun satu bulan terakhir, curah hujan dengan intensitas tinggi menjadi pemicunya. "Pengguna jalan diimbau jika dalam kondisi hujan agar waspada atau berhenti karena rentan kecelakaan," tuturnya.

Heri menambahkan, faktor lain terjadinya kecelakaan adalah kelaikan kendaraan. Kendaraan yang tidak layak jalan, kata dia, juga rentan menjadi pemicu terjadinya kecelakan.

ADI WARSONO


Berita Lainnya:
Pilot Sakit, Penerbangan Jember-Surabaya Libur
Satu Lagi Situs Real Count Selain Kawalpemilu.org
Tragedi MH17 dan Angka Penerbangan yang Mencurigakan