Bekasi Pasang Kamera Pengintai di Jalur Mudik  

Sejumlah kendaraan mengantre di Gerbang Tol Cikarang Utama, Bekasi, Jabar, (16/8). PT Jasa Marga Tbk selaku operator jalan tol memperkirakan terjadi kenaikan volume kendaraan hingga 11,12% pada periode H-7 hingga H-1  arus mudik lebaran tahun 2012. ANTARA/Anita Permata Dewi
Sejumlah kendaraan mengantre di Gerbang Tol Cikarang Utama, Bekasi, Jabar, (16/8). PT Jasa Marga Tbk selaku operator jalan tol memperkirakan terjadi kenaikan volume kendaraan hingga 11,12% pada periode H-7 hingga H-1 arus mudik lebaran tahun 2012. ANTARA/Anita Permata Dewi

TEMPO.CO, Bekasi - Satuan Lalu Lintas Polresta Bekasi Kota memasang empat kamera pengintai atau circuit closed television (CCTV) untuk memantau arus mudik di wilayah setempat. Kamera pengintai digunakan untuk memantau kepadatan arus saat mudik.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polresta Bekasi Kota Komisaris Heri Ompusungu mengatakan CCTV dipasang di Jalan KH Noer Alie perbatasan dengan Jakarta, Harapan Indah, Jalan Ahmad Yani simpang Bekasi Cyper Park, dan Jalan Chairil Anwar di sekitar Jalan Tol Bekasi Timur.

"Untuk memantau kepadatan arus," ujar Heri, Ahad, 20 Juli 2014. Heri memperkirakan puncak arus mudik terjadi pada H-3 Lebaran atau Jumat malam, 25 Juli 2014. Dia memastikan arus mudik sudah mulai terjadi sejak H-5 Lebaran atau Rabu. "Soalnya libur pendek, pemudik ingin pulang lebih cepat," katanya.

Menurut Heri, jumlah pemudik kali ini diprediksi meningkat dibanding tahun sebelumnya. Per hari, ujar dia, jumlah kendaraan roda dua yang melintas mencapai 26 ribu unit. "Kepadatan arus dimulai setelah magrib, tarawih, dan subuh," ujarnya.

Titik rawan kecelakaan, tutur Heri, berada di Jalan KH Noer Alie dan Jalan Siliwangi. Pasalnya, Jalan KH Noer Alie merupakan jalur utama pemudik kendaraan roda dua dari Jakarta dan Tangerang. Sedangkan Jalan Siliwangi adalah jalur pemudik asal Bogor. Heri mengatakan seluruh infrastruktur jalan sudah bagus semua, tinggal kesiapan pengguna jalan. "Kalau semua tertib, kami yakin angka kecelakaan sedikit."

Dia meminta pengguna jalan agar tertib berlalu lintas dan tidak membawa barang yang berlebihan di luar kapasitas kendaraan. Polisi dalam Operasi Ketupat Jaya mengedepankan teguran tanpa penindakan kepada pelanggar lalu lintas. "Misi kemanusiaan, penindakan tidak diberlakukan, kecuali yang sangat membayakan pengguna jalan lain," ujar Heri.

Heri mengimbau, mulai H-4 Lebaran, seluruh kendaraan besar dilarang melintas untuk meminimalkan kecelakaan akibat benturan dengan kendaraan besar. "Kecuali kendaraan pengangkut BBM (bahan bakar minyak) dan sembako masih boleh melintas," tuturnya. (Baca juga: Sleman Larang Truk Pasir Melintas di Jalur Mudik)

Selama musim mudik, polisi mendirikan 16 posko mudik, di antaranya 14 posko pengamanan, serta 2 posko pelayanan di simpang Bekasi Cyber Park dan Terminal Bekasi. Di dalam posko tersebut akan ada petugas yang berjada dari Satpol PP, Dinas Perhubungan, Dinas Pemadam Kebakaran, dan sejumlah relawan. "Kami siapkan mobil derek dan petugas medis," Heri menambahkan.

Jalur mudik di Kota Bekasi yang dilintasi ada tiga. Jalur satu yakni Jakarta-Jalan Sultan Agung-Sudirman-Ahmad Yani-M Hasibuan-Chairil Anwar-Kalimalang, Kabupaten Bekasi. Jalur dua yaitu Jakarta-KH Noer Alie-M Hasibuan-Chairil Anwar-Kalimalang, Kabupaten Bekasi. Terakhir adalah Jalan Siliwangi-Cut Meutia-Chairil Anwar-Kalimalang, Kabupaten Bekasi. (Baca juga: Arus Mudik di Jalur Pantura Masih Lancar)

ADI WARSONO

Berita Lainnya:
Pilot Sakit, Penerbangan Jember-Surabaya Libur
Satu Lagi Situs Real Count Selain Kawalpemilu.org
Tragedi MH17 dan Angka Penerbangan yang Mencurigakan