Tantangan Umat Muslim Saat Berpuasa di Brasil  

Ilustrasi berbuka puasa. AP/Gero Breloer
Ilustrasi berbuka puasa. AP/Gero Breloer

TEMPO.CO, Brasilia - Sekitar 1,5 miliar muslim di dunia tengah menjalankan ibadah puasa, tak kecuali mereka yang tinggal di tuan rumah Piala Dunia tahun ini. Sebagai kaum minoritas, Ibrahim Nashawaty, seorang muslim dan pengungsi dari Suriah, mengaku ibadah di bulan Ramadan di Brasil tahun ini gampang-gampang-susah.

"Di negara saya sangat panas dan waktu berbuka cukup lama, sekitar 15 jam. Di sini, meskipun panas, kami hanya perlu berpuasa selama 9-11 jam," kata Nashawaty, seperti dilaporkan On Islam, Jumat, 4 Juli 2014. (Baca: Lama Berpuasa Umat Muslim di Seluruh Dunia)

Nashawaty menjelaskan kesulitan berpuasa di Brasil adalah karena suasana dan bagaimana melesarikan budaya berpuasa di negara yang mayoritas beragama Kristen. "Semua orang makan dan minum di jalanan sepanjang waktu. Untuk beberapa hal, itu adalah hal yang cukup merepotkan," kata dia.

Sementara, Yassin Adnane, penerjemah di Kedutaan Irak di Brasil, menjelaskan bahwa iklim dan budaya juga menjadi salah satu cobaan di bulan Ramadan tahun ini. Apalagi, Brasil tengah dipadati wisatawan mancanegara yang ingin menonton Piala Dunia. (Baca: Diskriminasi, Muslim di Xinjiang Dilarang Berpuasa)

"Ada beberapa aspek yang memang membuat puasa tahun ini berbeda, seperti iklim, cara wanita berpakaian, dan makanan yang terlihat di sepanjang jalan," kata Adnane.

Adnane menjelaskan untuk mengatasi suhu yang panas warga muslim mengurangi konsumsi garam saat iftar dan sahur agar rasa haus berkurang. Mereka juga menghindari konsumsi ikan laut yang banyak mengandung garam.

Selama Ramadan, sejumlah masjid di kota Brasil menyediakan iftar untuk warga muslim. Ada sekitar 127 masjid saat ini dan jumlahnya lebih banyak dari tahun 2000 lalu.

Saat ini, Brasil menampung sekitar 27.239 muslim di Brasil. Kebanyakan dari mereka adalah pendatang atau pengungsi seperti Nashawaty dan keluarganya.

RINDU P. HESTYA  | ON ISLAM

Berita Lain:
Puasa, Ketum Gerindra Suhardi Bawa Bantal di Mobil
Angkut Pemudik, Surakarta Siapkan 1.150 Bus
Pemda DKI Pantau Arus Mudik Lewat E-Report