Arab Saudi Mulai Puasa Hari Minggu  

Seorang jamaah melintas di dekat kubah yang sedang dicat ulang di Masji Akbar Al Mashun di Medan, Sumatera Utara, 24 Juni 2014. AP/Binsar Bakkara
Seorang jamaah melintas di dekat kubah yang sedang dicat ulang di Masji Akbar Al Mashun di Medan, Sumatera Utara, 24 Juni 2014. AP/Binsar Bakkara

TEMPO.CO, Riyadh – Penetapan 1 Ramadan sebagai awal bulan puasa jatuh pada Ahad, 29 Juni 2014, di Arab Saudi. Mengutip pernyataan para astronom, pada Selasa kemarin, surat kabar di Mekah menuliskan bahwa mereka tidak melihat penampakan bulan hingga hari Jumat. Karena itu, Sabtu tidak akan menjadi hari pertama bulan suci Ramadan.

“Bulan benar-benar tidak terlihat pada hari Jumat,” kata Khaled al-Zaaq, anggota dari Gabungan Peneliti Angkasa dan Astronomi Arab Saudi, seperti dikutip Al Arabiya, Rabu, 25 Juni 2014. Ia menjelaskan, di sebagian besar wilayah Arab, bulan akan menghilang pada Jumat sebelum matahari terbenam.

Zaaq menambahkan, kriteria penampakan bulan berbeda antara satu negara dan negara lain. “Beberapa hanya melihat dengan mata telanjang, sedangkan yang lain menggunakan perhitungan astronomi,” katanya.

Tak hanya itu, durasi puasa juga akan berbeda. “Ketika kita pergi ke utara khatulistiwa, siang akan lebih panjang daripada malam sehingga orang harus berpuasa lebih lama,” tutur Zaaq. Dia mencatat durasi puasa di Rusia bisa mencapai 22 jam, sedangkan di Brasil atau Australia hanya sekitar 9 jam.

ANINGTIAS JATMIKA | AL ARABIYA