Ambruk, Dermaga V Merak Batal untuk Arus Mudik

Teknisi PT ASDP Merak memeriksa truk yang jatuh kelaut di Dermaga V  di Merak, Bannten, Minggu (28/7). ANTARA/Asep Fathulrahman
Teknisi PT ASDP Merak memeriksa truk yang jatuh kelaut di Dermaga V di Merak, Bannten, Minggu (28/7). ANTARA/Asep Fathulrahman

TEMPO.CO, Cilegon - Dermaga V Pelabuhan Merak yang sebelumnya disiapkan untuk pemudik roda dua batal digunakan. Penyebabnya, jembatan penghubung Dermaga V Pelabuhan Merak ini ambruk pada Sabtu malam, 26 Juli 2013. Kata juru bicara PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan Indonesia Ferry Cabang Merak, Mario Sardadi, kerusakan cukup parah dan membutuhkan waktu perbaikan yang lama.

Untuk mengantisipasi penumpukan kendaraan di puncak arus mudik, Mario akan mengoptimalkan empat dermaga yang tersisa di Pelabuhan Merak: Dermaga I, II, III, dan IV. Empat dermaga ini akan dikonsentrasikan untuk semua kendaraan: roda dua, empat, bus, dan truk pengangkut sembako. "Kami akan maksimalkan operasi kapal di empat dermaga yang tersisa, semoga arus mudik tidak terganggu dengan insiden ini," ujar Mario, Ahad, 28 Juli 2013.

Mario menganggap ambruknya Dermaga V tidak bakal mempengaruhi pemudik pejalan kaki. Sebab, dermaga itu hanya melayani kendaraan pribadi dan truk. Bagi pemudik pejalan kaki, Mario menyediakan Dermaga I, II, dan III. Sedangkan Dermaga IV dan V khusus untuk pemudik sepeda motor. "Dermaga I, II, dan III juga diperuntukkan bagi kendaraan roda empat, bus, dan truk pengangkut sembako."

Manajer Usaha Pelabuhan Merak, Nana Sutisna, mengatakan pengkhususan dermaga diberlakukan mulai H-4 sampai H-2, ketika puncak mudik. "Dermaga IV dan V ditujukan bagi pemudik motor, mulai H-4," kata Nana. "Tapi, jika lonjakan pemudik semakin terjadi, kami akan mencampur Dermaga I, II, dan III dengan pemudik roda dua."

WASI'UL ULUM

Baca juga:
Biaya Survei Konvensi Demokrat Rp 900 Juta
Sri Mulyani Cocok Ikut Konvensi Demokrat
Konvensi Demokrat, Endriartono Pikir-pikir