Ada 35 Titik Rawan Macet di Banten  

Editor

Zed abidien

Tempo/Aditia Noviansyah
Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Serang - Para pemudik yang melintasi wilayah Provinsi Banten diimbau mewaspadai 35 titik rawan kemacetan yang tersebar di seluruh wilayah Provinsi Banten. Kemacetan ini disebabkan terdapat sejumlah perbaikan jalan yang belum rampung, banyaknya pasar tumpah selama bulan Ramadan, keluar-masuknya karyawan ke setiap pabrik, dan terjadi keluar-masuk kendaraan di setiap persimpangan jalan.

Dari informasi yang dihimpun Tempo, sedikitnya terdapat 35 titik jalur utama mudik rawan kemacetan di Banten. Ke 35 titik rawan kemacetan jalur utama mudik tersebut tersebar di beberapa kabupaten/kota.

Di Kota Serang hanya terdapat dua titik, yakni di depan Terminal Pakupatan dan Alun-alun Serang. Di Kabupaten Serang sedikitnya ada 10 titik, di antaranya Pasar Kragilan, Pasar Ciruas, Pasar Kalodran, Pasar Baros, Pasar Padarincang, Pasar Anyer, persimpangan Asem, Pabrik Nikomas, Pabrik Phong Won, dan Indah Kiat.

Adapun daerah rawan kemacetan di Kota Cilegon ada enam titik. Di antaranya, sekitar Pelabuhan Merak, Terminal Terpadu Merak (TTM), Cilegon Super Mall, rumah dinas wali kota atau Masjid Agung Nuruk Ikhlas, Ramayana Mall, persimpangan Pondok Cilegon Indah (PCI), dan simpang akses tol Cilegon Timur.

Titik rawan kemacetan di Kabupaten Pandeglang ada enam, di antaranya Pasar Cadasari, sementara lima titik lainnya disebabkan ada pengerjaan betonisasi jalan seperti di Cipacung, Mengger, Goyang Lidah, Cipeucang, serta Saketi.

Di Kabupaten Tangerang, ada enam titik rawan kemacetan, di antaranya persimpangan Bitung, persimpangan akses tol Balaraja Barat, persimpangan Cangkudu, dan tiga pasar, yakni Cikupa, Gembong, dan Pasar Jayanti. Di Kota Tangerang Selatan (Tangsel), ada empat titik rawan kemacetan, yakni BSD Junction, Mall Giant, Gading Serpong, dan bundaran Alam Sutera. Sedangkan di Kota Tangerang hanya ada satu titik rawan kemacetan, yaitu pintu tol Tangerang.

WASI`UL ULUM

Terhangat:
Front Pembela Islam | Bisnis Yusuf Mansur | Daging Impor

Berita populer:
Beredar Video FPI Merusak Toko di Makassar

FPI: SBY yang Harus Menahan Diri

Tifatul Sembiring: Tempo Lebay