Buka Puasa Bersama, Istri Uje Masih Menangis

Editor

Alia fathiyah

Istri alm. Ustad Jefry Al Buchori (Uje) menangis saat mengantarkan jenasah menuju Masjid Istiqlal dari kediamannya di kawasan Rempoa,Tanggerang, Jumat (26/4). Ustad Jefry Al Buchori meninggal dunia pada usia 40 tahun akibat kecelakaan tunggal motor di kawasan Pondok Indah sekitar jam 01.00 WIB. TEMPO/Dian Triyuli Handoko
Istri alm. Ustad Jefry Al Buchori (Uje) menangis saat mengantarkan jenasah menuju Masjid Istiqlal dari kediamannya di kawasan Rempoa,Tanggerang, Jumat (26/4). Ustad Jefry Al Buchori meninggal dunia pada usia 40 tahun akibat kecelakaan tunggal motor di kawasan Pondok Indah sekitar jam 01.00 WIB. TEMPO/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Jakarta - Pipik Dian Irawati, istri almarhum Ustadz Jefri al Buhori, menggelar acara buka puasa bersama anak yatim dan janda dhuafa di lingkungan rumahnya. Pipik tidak kuat menahan air matanya saat Kang Usep, sepupu Uje, mengisi ceramah selepas salat tarawih di kediamannya, Bukit Mas, Rempoa. Sosok Kang Usep ini mengingatkan Pipik pada almarhum suaminya, Uje, yang memiliki kedekatan khusus dengan beliau. "Beliau itu memang termasuk orang yang sangat dekat dengan almarhum. Mereka sering dialog berdua di sana (menunjuk gazebo di luar rumah)."

Kang Usep bercerita tentang kedekatannya dengan almarhum Uje. Tidak hanya itu, Kang Usep dulunya sering melakukan dialog dengan Uje hingga larut malam. "Gazebo itu," kata Kang Usep, "merupakan saksi bisu saya dengan almarhum. Saya sering mengadakan dialog di sana. Beliau sering memberi saya nasihat. Kami sering menghabiskan malam untuk diskusi dan bermuhasabah (koreksi diri)," ujarnya, Jumat, 19 Juli 2013.

Banyak hal yang mengingatkan Kang Usep pada sosok almarhum Uje. Salah satunya ketika mereka melakukan lawatan kepada salah seorang guru mereka yang meninggal. Menurut Kang Usep, saat itu Uje sering bertanya pada dirinya, "Kang, apakah nanti bakal ada yang menyalati kita? Yang mengantar kita ke kuburan?"

Kang Usep juga mengenang bahwa Uje kerap mengingatkan dirinya ketika hendak berdakwah. Kata Uje, hendaklah berniat untuk mendakwahi diri sendiri, bukan mendakwahi orang lain. "Saat ada acara di Pangandaran, beliau bilang, 'Ane titip buat antum, ketika kita dipanggil orang untuk berdakwah, jangan berniat untuk mendakwahi orang, tapi niatkan dan ingat untuk mendakwahi diri dan keluarga sendiri'."

AISHA