Ikuti Kami di
TEMPO.CO, Jakarta - Hampir tiga bulan sudah almarhum Ustad Jeffry Al-Buchary wafat. Sebagai seorang istri yang tentunya paling dekat, Pipik sudah terlihat semakin tegar dan ikhlas untuk melepas kepergian almarhum.
Sepanjang acara buka puasa bersama anak yatim dan janda dhuafa di lingkungan rumahnya di Rempoa, Pipik beberapa kali terlihat menunduk dan meneteskan air mata. Acara yang biasa digelar setiap tahun bersama keluarganya tersebut, kali ini terasa tidak lengkap tanpa kehadiran Uje.
"Saya enggak pernah membayangkan ketika dulu biasanya kita kasih ke anak yatim, kini Allah memilih anak-anak saya untuk menjadi yatim," tuturnya. Meski demikian, Pipik menyadari dan mencoba mengambil makna dari kematian kepala keluarganya tersebut.
"Ini menjadi tempaan buat saya untuk terus belajar. Untuk ikhlas, saya yakin Allah mengambil suami saya karena Allah ingin membimbing kami untuk jadi pribadi yang kuat," katanya lagi.
Keberadaan para sahabat yang setia menemani dan hadir setiap hari sangat penting bagi Umi Pipik. Hal tersebut terlihat dari kehadiran mereka yang tidak pernah lepas duduk berada di samping ibu empat anak itu sepanjang acara. Bahkan, kata Pipik, sahabat dan kerabatnya membantu menyelenggarakan acara tersebut.
"Kehadiran mereka itu bisa bikin ketawa. Mereka menghibur, besarlah keberadaan mereka. Acara ini, kan, disiapin juga sama mereka dan keluarga," ujar Pipik lagi.
Sepanjang acara, tidak tampak keluarga dari pihak almarhum Uje. Menurut Pipik, ibunda Uje, Umi Tatu, berhalangan hadir karena harus mengisi undangan pengajian. "Bulan Ramadan, kan, biasa banyak undangan, tapi mungkin kalau sudah selesai nanti umi ke sini," kata Pipik.
AISHA
Berita Lain:
Zayn Malik 'Selamatkan' Harry dari Kobaran Api
Diet, Berat Badan Titi DJ Turun 9 Kilogram
George Clooney Pernah Goda Eva Longoria
