Arus Mudik Padang-Bukittinggi Bisa Macet 10 Jam

Editor

Dwi Arjanto

Ribuan kendaraan terjebak kemacetan saat akan menyebrang ke pulau Sumatera di Pelabuhan Merak, Banten, (17/8). Akibat puncak H-2 Jelang hari raya Idul Fitri, arus kendaraan menuju Pelabuhan Merak macet hingga Tol KM 94 Jakarta- Merak. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Ribuan kendaraan terjebak kemacetan saat akan menyebrang ke pulau Sumatera di Pelabuhan Merak, Banten, (17/8). Akibat puncak H-2 Jelang hari raya Idul Fitri, arus kendaraan menuju Pelabuhan Merak macet hingga Tol KM 94 Jakarta- Merak. TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.

TEMPO.CO, Padang -Anggota Komisi V DPR RI memantau kesiapan arus mudik di Sumatera Barat, Kamis 18 Juli 2013. "Sumbar salah satu tujuan pemudik terbesar," ujar Wakil Ketua Komisi V DPR RI Mulyadi.

Sehingga, kata Mulyadi, menyebabkan macet di beberapa titik di daerah ini. Salah satunya, di jalur Padang - Bukittinggi yang berjarak 90 kilometer. "Jalurnya tidak panjang. Tapi setiap lebaran, sejak H+2 kawasan ini mengalami macet panjang," ujarnya.

Padang menuju Bukittinggi dengan waktu normal bisa ditempuh 2-3 jam. Namun, saat lebaran, bisa mencapai 10 jam. "Tak masuk akal. Ini perlu diantisipasi," ujarnya dalam rapat koordinasi dengan pemerintah provinsi Sumatera Barat. 

Salah satu solusinya, kata Mulyadi, memanfaatkan jalur alternatif Sicincin (Padang Pariaman) - Malalak (Kabupaten Agam). Meskipun belum selesai 100 persen. namun jalur tersebut sudah bisa dimanfaakan.

"Tahun ini jalur alternatif Sicincin-Malalak bisa dituntaskan. Sebab, sudah kita anggarkan Rp75 miliar untuk penuntasaannya," ujarnya.

Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengatakan jalur Sicincin Malalak bisa menjadi jalan alternatif untuk menghindari kemacetan di jalur Padang - Bukittinggi. "Rambu-rambu dan perangkat jalan lainnya sudah dipasang oleh Dinas Perhubungan," ujarnya. 

Salah satu sumber kemacetan di jalur itu, kata Irwan, di kawasan Lembah Anai. Tepatnya dikilometer 65, karena memiliki badan jalan kecil. "Kawasan tersebut juga rawan longsor," ujarnya. 

Selain itu, pusat kemacetan juga terjadi di Padang Lua Kabupaten Agam dan Kota Bukittinggi. "Di Bukittinggi tak ada lahan parkir yang memadai. Padahal itu kota wisata yang banyak dikunjungi pemudik," ujarnya.

Untuk mengurai kemacetan di Bukittinggi, Irwan berharap, halaman kantor-kantor pemerintah di kota itu dibuka saat lebaran. Untuk dijadikan lahan parkir.

Irwan mengaku, setiap lebaran di Kota Wisata itu memang sering menuai kemacetan. Sebab, para perantau yang mudik untuk pulang kampung pasti berwisata ke Bukittinggi. "Karena bagi mereka, tak sempurna mudik, jika tak mengunjungi Bukittinggi," ujarnya. 

Sementara itu, Kepala Kepolisan Daerah (Kapolda) Sumatera Barat Brigjend Nur Ali mengaku, tak menjamin dapat kelancaran di jalur tersebut. Namun, pihaknya akan all out untuk melakukan pengamanan. "Kita akan mendirikan beberapa pos pengamaan di jalur tersebut. Khusus di kawasan Lembah Anai kilometer 65 anggota kita akan stanby 24 jam," ujarnya.

ANDRI EL FARUQI

Terpopuler