Cara Ahok Atasi Pasar Tumpah Selama Ramadan

Editor

Alia fathiyah

Sejumlah warga berjejalan untuk membeli makanan di kawasan Pasar Benhil, Jakarta (10/7). Pasar ini dipadati para pembeli yang mencari makanan berbuka. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Sejumlah warga berjejalan untuk membeli makanan di kawasan Pasar Benhil, Jakarta (10/7). Pasar ini dipadati para pembeli yang mencari makanan berbuka. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengakui pasar tumpah pada saat Ramadan sulit diatasi jika tidak ada perubahan. Lelaki yang biasa disapa Ahok itu pun mengeluarkan sejumlah ide untuk hal itu.

Biasanya, pada Ramadan, akan banyak penjaja makanan membuka lapaknya di pinggir jalan. Itu akhirnya membuat kemacetan lalu lintas. Seperti di Bendungan Hilir misalnya. Di depan Pasar Bendungan Hilir dibuka tempat para pedagang menjual makanannya. Namun karena banyaknya pengunjung yang berdatangan, jalan di sekitar Benhil pun menjadi tersendat. "Sudah ramai mulai dari sore sampai sekitar pukul 17.00. Lalu membersihkan sampah di tempat itu bisa sampai pukul 19.30. Jadi kurang efektif," kata Ahok di Balai Kota, Jumat 12 Juli 2013.

Karena itu, Ahok ingin adanya pasar rakyat yang tidak menghambat lalu lintas di Bendungan Hilir. Pembangunan pasar juga akan meminta bantuan perusahaan atau menggunakan corporate social responsibility (CSR). "Kan ada pembangunan hotel di sana. Kami mau todong pasar rakyat dari mereka di sepanjang sungai. Sekalian perusahaan itu bersihin itu sungai supaya nanti PKL yang jualan tidak bayar," katanya.

Upaya lainnya, kata Ahok, membuat pasar malam sekaligus menutup sejumlah ruas di sekitar pasar malam tersebut. Pasar malam ini akan dilakukan seminggu sekali di pusat-pusat pemerintahan di wilayah tersebut misalnya kelurahan, kecamatan, bahkan kantor wali kota. "Kami lagi kaji kantor-kantor wali kota dijadikan tempat pasar malam. Ini supaya orang yang punya produk kuliner atau apa pun punya kesempatan memamerkan itu," ujarnya.

Pada Ramadan kali ini, Pemerintah Jakarta meminta agar kelurahan, kecamatan, dan kantor wali kota dibuka untuk umum dan mengadakan buka puasa bersama sepanjang Ramadan. Sampai saat ini, pemerintah daerah masih tetap menjalankan program itu untuk melihat efektivitas dibukanya pusat pemerintahan di setiap wilayah itu.

SUTJI DECILYA

Berita Lain:
Ini Titik Rawan Bajing Loncat di Jakarta Utara 
Waspada 24 Titik Jalur Rawan di Bogor 

Kurir Sabu Dicokok Usai Buka Puasa