Belum Musim Mudik, Pantura Macet 4,5 Jam

Editor

Zed abidien

Petugas satuan lalu lintas Polrestabes Semarang mengatur lalu lintas yang macet akibat sebuah truk tangki bermuatan 16.000 literr premium milik PT Pertamina terguling di jalur pantura Semarang,  Rabu (29/8). TEMPO/Budi Purwanto
Petugas satuan lalu lintas Polrestabes Semarang mengatur lalu lintas yang macet akibat sebuah truk tangki bermuatan 16.000 literr premium milik PT Pertamina terguling di jalur pantura Semarang, Rabu (29/8). TEMPO/Budi Purwanto

TEMPO.CO, Brebes - Meski musim mudik masih jauh, jalur pantai utara (pantura) wilayah Kabupaten Brebes sudah mulai dilanda kemacetan di hari ketiga Ramadan ini, Jumat, 12 Juli 2013. "Macet parah mulai dari pantura wilayah Desa Pakijangan, Kecamatan Bulakamba," kata Nurhayati, 30 tahun, warga Kecamatan Margadana, Brebes.

Menempuh jarak tujuh kilometer dari Desa Pakijangan menuju Pasar Bawang Klampok, Kecamatan Wanasari, sekitar pukul 15.30 WIB, Nurhayati yang mengendarai mobil Daihatsu Taruna membutuhkan waktu sekitar 4,5 jam. Macet kali ini terbilang paling parah sejak jalur pantura mulai dikebut perbaikannya sejak sekitar dua pekan lalu.

Ibu dua anak itu mengatakan, akibat perbaikan jalan, tiga dari empat jalur pantura dipenuhi kendaraan dari arah timur atau Semarang. Sedangkan kendaraan dari arah barat atau Jakarta hanya melaju di satu jalur sebelah utara. "Dari Pakijangan ke Tempat Pelelangan Ikan Kluwut (dari timur ke barat) butuh waktu sekitar dua jam. Padahal jaraknya hanya 10 kilometer."

Selain karena perbaikan jalan, karyawati di salah satu perusahaan swasta itu mengatakan, kemacetan terjadi karena pertemuan kendaraan di persimpangan jalur pantura dan jalur-jalur alternatif. Kondisi itu kian diperparah dengan sejumlah pasar tumpah yang menyebar di sepanjang jalur pantura Brebes-Tegal.

Dari pantauan Tempo, pasar tumpah yang rawan macet di jalur pantura adalah Pasar Bulakamba. "Kalau pagi, pedagang biasa meluber hingga mencapai tengah badan jalan," ujar Dirso, 50 tahun, tukang becak di Pasar Bulakamba. Menyempitnya jalur itu memaksa kendaraan yang melintas untuk mengurangi kecepatan.

Selain pedagang, tukang becak yang parkir berjajar di tepi jalan juga turut mempersempit jalur pantura. Selain di Pasar Bulakamba, titik rawan macet juga terpantau di Pasar Losari, Pasar Tanjung, Pasar Klampok, dan Pasar Induk Brebes. Kepala Kesatuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Brebes Ajun Komisaris Wahyudi mengatakan pihaknya telah menyebar sejumlah personel pengurai kemacetan.

"Kemacetan ini karena perbaikan ruas Pejagan," terang Wahyudi. Ia menambahkan, agar kemacetan tidak berlarut-larut, Polres Brebes juga telah berkoordinasi dengan sejumlah instansi terkait agar perbaikan jalur pantura segera dikebut. "Kalau bisa, sebelum H-10 Lebaran sudah tidak ada perbaikan jalan lagi," tandasnya.

DINDA LEO LISTY


Terhangat:
Bara LP Tanjung Gusta | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap



Lihat juga:

5 Solusi Pemerintah Atasi Rusuh Tanjung Gusta

Gardu Tanjung Gusta Sudah Rusak Beberapa Hari

Istana Belum Tahu Penyebab Rusuh Tanjung Gusta

Rusuh Tanjung Gusta: Kenapa Takut Pasang CCTV?