Awal Ramadan, Harga Cabai Naik Empat Kali lipat

Editor

Rabu, 10 Juli 2013 12:43 WIB

Pedagang memisahkan cabai di Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta (28/6). Untuk meredam tingginya harga cabai, pemerintah siap merealisasikan impor cabai di semester ke II-2013. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Asosiasi Pedagang Pasar, Ngadiran, mengatakan pada awal Ramadan harga cabai naik hingga angka 400 persen. Dia menjelaskan harga cabai di pasaran saat ini mencapai Rp.70 ribu per kilonya. "Bisanya harganya berkisar antara Rp.16-18 ribu saja satu kilonya," ujarnya Rabu, 10 Juli 2013.

Dia menjelaskan kenaikan ini terjadi karena permintaan pasar yang semakin tinggi menjelang dan selama bulan Ramadan. Selain itu distribusi meyebabkan modal bertambah karena tarif angkutan yang belum tetap. Kegagalan panen juga menjadi salah satu penyebabnya. "Ongkos distribusi juga meningkat sesuai harga BBM, namun masih bervariasi," katanya.

Dia menilai kenaikan harga ini akan terus terjadi mejelang lebaran. Kenaikan harga bisa diatasi, kata dia, jika impor lancar dilakukan atau ada panen bagus dalam waktu dekat. "Harganya bisa ditekan jika importir tidak menahan barang," ujarnya.

Selain cabai, kata Ngadiran harga bawang juga meningkat hingga mencapai harga Rp.30 ribu per kilonya. Sebelumnya harga bawang di pasar hanya Rp.20 ribu. "Ini terjadi juga karena panen tidak ada yang bagus," tuturnya.

Perkembangan di pasar, kata dia, hanya harga minyak goreng dan gula yang relatif stabil. Minyak goreng dijual dengan harga Rp.10 ribu per kilo sedangkan gula Rp.13 ribu per kilonya. Harga keduanya bisa stabil karena persediannya masih terjamin. Selain itu, kata dia lagi, semua bahan pokok, seperti beras, telur, daging, dan lainnya mengalami kenaikan harga yang bervariasi.

RAMADHANI

Topik Terhangat:
Karya Penemu Muda| Bursa Capres 2014| Ribut Kabut Asap| Tarif Progresif KRL| Bencana Aceh

Berita lainnya:

Jelang Puasa, Harga Cabai Tembus Rp 60 Ribu

Memasuki Puasa, Cabai Rawit di Bojonegoro Langka

Harga Cabai Rawit Mulai Merangkak Naik

Lahan Cabai Rawit di Malang Gagal Panen

Pemerintah Meminta Realisasi Impor Cabai Dipercepat