Ramadhan, Pengusaha Travel Pangkas Keuntungan

Tempat penyewaan mobil di Jakarta. TEMPO/ Yosep Arkian
Tempat penyewaan mobil di Jakarta. TEMPO/ Yosep Arkian

TEMPO.CO, SLAWI - Sebagian pengusaha jasa travel terpaksa memangkas keuntungan dengan tidak menaikkan tarif. Padahal, naiknya harga bahan bakar minyak bersubsidi sejak 22 Juni lalu telah melambungkan ongkos operasional. “Tarif masih tetap agar pelanggan tidak kabur,” kata Amin, perwakilan dari Billa Travel kepada Tempo, Jumat, 5 Juli 2013.

Billa Travel yang beralamat di Jalan Raya Dampyak Ruko 14 Kabupaten Tegal itu melayani jurusan Tegal-Solo-Tegal. Dua pekan paska-kenaikan harga BBM, tarif untuk satu penumpang masih Rp 125 ribu. Empat mobil Daihatsu Luxio milik Billa Travel rata-rata mengangkut sekitar sepuluh penumpang tiap hari.

Saat harga bensin masih Rp 4.500 per liter, perjalanan tiap satu armada untuk Tegal-Solo-Tegal menghabiskan biaya sekitar Rp 300 ribu. Setelah harga bensin naik jadi Rp 6.500 per liter, biayanya melambung jadi Rp 430 ribu. Ditambah naiknya ongkos perawatan dan naiknya harga onderdil, “kenaikan operasionalnya sekitar 30 persen,” ungkap Amin.

Selain Billa Travel, Amin menambahkan, sejumlah pengusaha jasa travel yang melayani jurusan Tegal-Solo- juga mempertahankan tarif pada kisaran Rp 125 ribu. Ihwal persiapan menjelang musim mudik Lebaran, Amin mengaku belum ada rencana menaikkan tarif jasa travel.

Pengusaha jasa travel dan rental mobil di Kota Tegal, Nova Kusuma, mengatakan pihaknya hanya menaikkan tarif sekitar Rp 20 ribu untuk mengimbangi kenaikan harga BBM. "Karena menjaga pelanggan agar tidak beralih ke moda transportasi lain yang lebih murah,” kata Nova .

Menurut Nova, kenaikan tarif itu masih tidak sebanding dengan membengkaknya biaya operasional untuk dua mobil Luxio miliknya. Sementara, jumlah penumpang tiap hari rata-rata hanya empat orang. Dikurangi ongkos BBM Rp 430 ribu dan ongkos sopir Rp 200 ribu, pendapatan bersih Nova hanya sekitar Rp 170 ribu. Belum lagi dikurangi untuk biaya perawatan.

Karena minimnya penghasilan dari usaha jasa travel, laki-laki 30 tahun itu memilih berfokus pada usaha rental mobil. Sebab, tarif rental satu mobil Luxio Rp 300 ribu per 24 jam dan bensinnya ditanggung penyewa. “Keuntungannya bisa dua kali lipat daripada jasa travel,” jelas Nova.

DINDA LEO LISTY