Warga Keluhkan Jam Kerja PNS yang Terlalu Pendek  

Ilustrasi. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
Ilustrasi. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Yogyakarta - Kantor pemerintahan Kota Yogyakarta tutup lebih awal selama Ramadan. Lantaran kurangnya sosialisasi, warga yang berniat mengurus surat dan dokumen menjadi kecele saat datang ke kantor layanan publik.

Satu di antaranya adalah Sudinah, perempuan berusia 58 tahun, warga Prawirodirjan, Kecamatan Gondomanan. Datang di kompleks balai kota dengan menumpang ojek siang tadi, ia berniat mengurus dokumen Jaminan Kesehatan Daerah agar bisa memperoleh keringanan biaya pengobatan bagi Hardini, 39 tahun, anaknya. Sejak sepekan lalu, Hardini dirawat di Rumah Sakit Jogja Wirobrajan karena menderita leukemia. “Tapi kantornya sudah tutup,” katanya.

Ia datang pukul 12.00 WIB. Namun tak ada petugas yang bisa ditemui karena telah pulang kerja sejam sebelumnya. “Mungkin Senin (pekan depan) saya mau ke sini lagi untuk mengurus suratnya,” katanya.

Bukan pertama kali Sudinah mengurus dokumen Jaminan Kesehatan Daerah. Sejak anaknya menderita leukemia Desember 2011 lalu, ia berkali-kali datang ke kantor Unit Pelaksana Teknis Jamkesda untuk mengurus dokumen keringanan biaya rumah sakit. Pengurusan dokumen dinilainya mudah dan cepat. Hanya, ia tak mengetahui bahwa selama Ramadan ini kantor tutup lebih awal dibanding hari biasa.

Ia mengatakan cukup terbantu dengan program jaminan kesehatan. Sebulan lalu, anaknya dirawat di Rumah Sakit Umum Provinsi Dr Sarjito. Beberapa hari menjalani pengobatan, tagihan biayanya mencapai Rp 12,5 juta. “Tapi saya hanya membayar Rp 2,5 juta saja,” katanya.

Sekretaris Daerah Kota Yogyakarta Titik Sulastri sebelumnya mengatakan, sejak awal Ramadan lalu, jam kerja pegawai berkurang. Masuk kerja pukul 07.30 WIB, mereka pulang pukul 14.45 WIB sepanjang hari Senin-Kamis. Padahal, di hari biasa, mereka baru pulang pukul 15.30 WIB. Pada hari Jumat, jika di hari biasa mereka bisa pulang pukul 14.30 WIB, Ramadan ini mereka pulang pada pukul 11.00 WIB.

ANANG ZAKARIA