Waspada Pasar Tumpah dan Barikade di Jalur Selatan

Pembatas area berjualan dengan jalur kendaraan di sekitar Jl Gebang, Losari, Cirebon, Kamis (26/8). TEMPO/ Subekti
Pembatas area berjualan dengan jalur kendaraan di sekitar Jl Gebang, Losari, Cirebon, Kamis (26/8). TEMPO/ Subekti

TEMPO.CO , Purwokerto: Seperti tahun-tahun sebelumnya, sejumlah titik rawan macet di jalur selatan biasanya terjadi di pasar tumpah. Untuk mengantisipasi kemacetan akibat pasar tumpah, Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas memasang barikade agar lalu lintas menjadi lancar.

“Pada kondisi macet di pasar tumpah, pengemudi biasanya kurang sabar sehingga menyerobot bagian kendaraan lain. Dengan pemasangan barikade, hal ini tidak akan terjadi,” kata Kepala Bidang Lalu Lintas Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Kabupaten Banyumas, Agus Sriyono, Kamis, 26 Juli 2012.

Agus mengatakan, selain memasang barikade, Dinas juga menyiagakan personelnya di sejumlah pasar tumpah itu. Personel tersebut bertugas untuk mengatur penyeberang jalan di sekitar lokasi pasar tumpah.

Di jalur selatan, kata dia, ada sedikitnya lima pasar tumpah yang biasanya menjadi sumber kemacetan. Lima pasar tersebut di antaranya Pasar Ajibarang, Pasar Karang Lewas, Pasar Banyumas, Pasar Patikraja dan Pasar Sokaraja.

Selain pasar tumpah, di jalur selatan yang rawan kemacetan yakni di perlintasan sebidang dekat Pasar Sumpiuh. Agus mengatakan Dinas akan memasang barikade sepanjang 100 hingga 200 meter di sekitar Pasar Sumpiuh maupun perlintasan KA sebidang Sumpiuh.

Saat ada KA yang melintas, kata dia, sepeda motor maupun mobil berukuran kecil yang datang dari arah barat akan dialihkan melalui jalur alternatif di sisi utara pintu perlintasan dan sejajar dengan jalur KA ke arah timur. Menurut dia, pengalihan itu sebagai upaya mengurangi kepadatan arus kendaraan dari arah barat yang mengantre di pintu perlintasan KA.

Ketua Forum Perkeretaapian Masyarakat Transportasi Indonesia, Djoko Setijowarno mengatakan, pemerintah harus memeriksa kelaikan bus dan kesehatan pengemudi bus. “Pemeriksaan tidak hanya di terminal tapi juga bagi pengemudi bus yang membawa pemudik secara gratis,” katanya.

Ia meminta kepada perusahaan swasta maupun BUMN yang menyelenggarakan mudik gratis bagi karyawannya untuk menyediakan bus bagi yang balik gratis. “Jadi mereka yang mudik gratis bisa kembali ke kota asal tanpa harus kebingungan mencari angkutan umum lagi,” kata dia menambahkan.

ARIS ANDRIANTO

Berita lain:
Mahasiswa UI Ini Ngamen Kala Buka Puasa 

Mudik, Pemerintah Siapkan 31 Kapal di Merak

Puasa Bikin Bobot Penduduk Mesir Bertambah

Kicak Yogyakarta: Kue Ramadan Buatan Mbah Wono

Sumanto ''Kanibal'' Isi Pengajian 60 Hari?