Intip Produksi Sandal Hotel dari Dalam Lapas Kelas II A Muaro Padang

Editor

Fardi Bestari

Sabtu, 12 Februari 2022 10:05 WIB

Seorang warga binaan pemasyarakatan (WBP) menunjukan sandal hotel (slipper) yang sudah jadi di bengkel kerja, Lapas Kelas II A Muaro Padang, 12 Januari 2022. Di Lapas peninggalan zaman Belanda yang dibangun pada tahun 1911 tersebut terdapat 12 unit kegiatan pembinaan kemandirian yang dibagi dalam tiga kategori yakni jasa, manufaktur dan industri serta agribisnis sesuai dengan program Ditjen Pemasyarakatan Kemenkumham RI. Beberapa di antaranya adalah pembuatan sandal hotel, lidi sawit, desain interior, pembuatan roti, salon potong rambut, anyaman lidi dan menjahit yang kegiatannya dipusatkan di bengkel kerja. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Seorang warga binaan pemasyarakatan (WBP) menunjukan sandal hotel (slipper) yang sudah jadi di bengkel kerja, Lapas Kelas II A Muaro Padang, 12 Januari 2022. Di Lapas peninggalan zaman Belanda yang dibangun pada tahun 1911 tersebut terdapat 12 unit kegiatan pembinaan kemandirian yang dibagi dalam tiga kategori yakni jasa, manufaktur dan industri serta agribisnis sesuai dengan program Ditjen Pemasyarakatan Kemenkumham RI. Beberapa di antaranya adalah pembuatan sandal hotel, lidi sawit, desain interior, pembuatan roti, salon potong rambut, anyaman lidi dan menjahit yang kegiatannya dipusatkan di bengkel kerja. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Sejumlah warga binaan pemasyarakatan (WBP) melakukan pengeleman sandal hotel (slipper) di bengkel kerja, Lapas Kelas II A Muaro Padang, Sumatera Barat, 12 Januari 2022. Sandal hotel atau slipper di dalam kamar hotel merupakan salah satu kebutuhan yang disediakan pihak hotel bagi tamu yang menginap. Walau tersedia berbagai macam jenis sandal, namun yang paling umum adalah yang berwarna putih berbahan karet tipis dan diberi merek nama hotel. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Sejumlah warga binaan pemasyarakatan (WBP) melakukan pengeleman sandal hotel (slipper) di bengkel kerja, Lapas Kelas II A Muaro Padang, Sumatera Barat, 12 Januari 2022. Sandal hotel atau slipper di dalam kamar hotel merupakan salah satu kebutuhan yang disediakan pihak hotel bagi tamu yang menginap. Walau tersedia berbagai macam jenis sandal, namun yang paling umum adalah yang berwarna putih berbahan karet tipis dan diberi merek nama hotel. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Warga binaan pemasyarakatan (WBP) melakukan proses pengececekan akhir saat membuat sandal hotel (slipper) di bengkel kerja, Lapas Kelas II A Muaro Padang, Sumatera Barat, 12 Januari 2022. Sedikitnya 21 warga binaan memproduksi sandal hotel setiap hari. Mereka dibagi tugas mulai dari memotong bahan, mencetak motif dan sablon, pengeleman hingga penghalusan hasil gunting bahan sandal sebanyak dua kali. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Warga binaan pemasyarakatan (WBP) melakukan proses pengececekan akhir saat membuat sandal hotel (slipper) di bengkel kerja, Lapas Kelas II A Muaro Padang, Sumatera Barat, 12 Januari 2022. Sedikitnya 21 warga binaan memproduksi sandal hotel setiap hari. Mereka dibagi tugas mulai dari memotong bahan, mencetak motif dan sablon, pengeleman hingga penghalusan hasil gunting bahan sandal sebanyak dua kali. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Seorang warga binaan pemasyarakatan (WBP) memindahkan sandal hotel (slipper) yang baru dibuat untuk dikemas di bengkel kerja, Lapas Kelas II A Muaro Padang, Sumatera Barat, 12 Januari 2022. Kasubsi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja Lapas Muaro Padang, Fadli mengatakan saat awal produksi, sebanyak 900 pasang sandal pernah ditolak hotel karena kualitas yang tidak bagus. Kemudian, diproduksi kembali dengan memperbaiki kekurangan tersebut, sehingga warga binaan sudah semakin mahir membuat sandal hotel dan sangat memperhatikan hal yang detail. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Seorang warga binaan pemasyarakatan (WBP) memindahkan sandal hotel (slipper) yang baru dibuat untuk dikemas di bengkel kerja, Lapas Kelas II A Muaro Padang, Sumatera Barat, 12 Januari 2022. Kasubsi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja Lapas Muaro Padang, Fadli mengatakan saat awal produksi, sebanyak 900 pasang sandal pernah ditolak hotel karena kualitas yang tidak bagus. Kemudian, diproduksi kembali dengan memperbaiki kekurangan tersebut, sehingga warga binaan sudah semakin mahir membuat sandal hotel dan sangat memperhatikan hal yang detail. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Petugas lapas membawa sandal hotel yang sudah dikemas untuk dibawa ke hotel berbintang, di Lapas Kelas II A Muaro Padang, Sumatera Barat, 12 Januari 2022. Kini, Lapas Muaro Padang meningkatkan target produksi sendal hotel buatan warga binaan dari lima ribu pasang per bulan pada 2021 menjadi sepuluh ribu per bulan pada 2022. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Petugas lapas membawa sandal hotel yang sudah dikemas untuk dibawa ke hotel berbintang, di Lapas Kelas II A Muaro Padang, Sumatera Barat, 12 Januari 2022. Kini, Lapas Muaro Padang meningkatkan target produksi sendal hotel buatan warga binaan dari lima ribu pasang per bulan pada 2021 menjadi sepuluh ribu per bulan pada 2022. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Karyawan hotel meletakan sandal hotel buatan warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Muaro Padang di dalam kamar sebuah hotel berbintang, Sumatera Barat, 12 Januari 2022. Sandal buatan narapidana itu kini juga dilirik oleh hotel-hotel berbintang lainnya untuk bekerja sama, karena berhasil menjaga kualitas produk. Bahkan ada juga sejumlah rumah sakit yang berminat. Kini jumlah hotel yang sudah bekerja sama dengan Lapas Padang sebanyak enam hotel tersebar di Sumatera Barat. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra

Karyawan hotel meletakan sandal hotel buatan warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lapas Muaro Padang di dalam kamar sebuah hotel berbintang, Sumatera Barat, 12 Januari 2022. Sandal buatan narapidana itu kini juga dilirik oleh hotel-hotel berbintang lainnya untuk bekerja sama, karena berhasil menjaga kualitas produk. Bahkan ada juga sejumlah rumah sakit yang berminat. Kini jumlah hotel yang sudah bekerja sama dengan Lapas Padang sebanyak enam hotel tersebar di Sumatera Barat. ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra


1 dari Gambar